Wednesday, April 10, 2013

Pertaruhan sebuah Keyakinan - 2

Continue ...






Bb ku berbunyi, bbm, hmm dari Jasmine rupanya. Kenapa gerangan. Oh aku lupa katakan bahwa semenjak pertemuan di pesta ulang tahun, kami  telah mulai "sedikit" berkomunikasi. Tepatnya berbasa basi. 

Jasmine "Mom, aku respek sama perhatian para sahabat kepada ku. Tapi aku mohon kiranya para sahabat memberikan aku dan Sammy kesempatan untuk bisa mewujudkan rencana-rencana kami" 

Aku :"Kenapa rupanya" 
Jasmine : "Bu Yanti, japri, soal profile picture dan nasehatin aku panjang lebar" 
Aku : "Lalu?" 
Jasmine : "Yah aku mengerti apa yang disampaikan tapi aku memang sedang berproses belajar mempelajari sebuah ajaran lain" 

Aku terbatuk-batuk. Entah tersedak apa. Kemudian aku mengambil posisi duduk yang lebih nyaman karena aku tahu percakapan ini bakal lama.  Satu jam lebih kami bbm an. 

Intinya. 

Aku terkejut karena aku salah duga. Aku berfikir profile picture itu hanya untuk menarik perhatian Sammy. Pada waktu itu  Asri bersama Sammy dan Jasmine harus rela jauh-jauh dari Sammy.

Ternyata dari percakapan tadi, Jasmine berterus terang bahwa dia sedang mempelajari ajaran agama lain. Dia telah lama mengikuti kebaktian hari Minggu bersama Sammy. O o o. Jadi Jasmine serius. 

Aku mengingat kembali jalan perkawinan ku. Ex hubby bukan muslim. Setiap hari Natal, atau perayaan hari besar nya aku dan anak-anak, mendampingi dia ke gereja. Sebagai rasa saling menghormati. Aku tidak keberatan datang ke Gereja dan mengikuti misa/upacara. Kami saling mendukung, lebaran, natal semua bergembira ria. 

Tapi nurani ku tidak tergoyahkan seolah ada perisai di hatiku simpel saja karena memang aku tumbuh di lingkungan muslim yang kental jadi memang tidak pernah terbawa oleh suasana atau apapun.  

Apakah ini berarti imanku sudah cukup lumayan sebagai seorang muslim? Nggak juga. Sewaktu kecil aku belajar dari teman bermain. Setiap sore di kompleks ada pengajian karena semua teman ikut mengaji, aku ikut juga mengaji. Sewaktu ramadhan kami jalan-jalah seusai sahur dan tarawih di mesjid kompleks. Aku sempat juga ikut belajar di sebuah madrasah kelas sore. Hanya beberapa bulan.

Aku sih tetap mengklasifikasikan aku sebagai  muslim abal-abal, bisa ngaji, sholat, puasa, tapi belum full menjalankan ajaranNYA. Soal Puasa, boleh dijamin nggak pernah bolong tapi sholat harian masih bolong-bolong, ngaji masih belum belajar tawjid dan masih belum melagu, mengerti kaidah-kaidah utama, gitu deh.  

Begitu berbeda dengan Jasmine. Tidak pernah tinggal sholat 5 waktu. Semua orang tau Jasmine adalah seorang muslim yang taat. Sewaktu bersama Ardhie, mereka selalu mengadakan pengajian dirumahnya sebulan sekali. Perkataan nya pun selalu merujuk pada ajaran muslim. Aku ingat kenangan manis di beberapa bulan Ramadhan, sewaktu kami masih berkantor di Cikini. Hampir setiap malam kami tarawih bersama di masjid-masjid sekitar Menteng. Di awali dengan berbuka puasa jajanan di depan masjid Sunda Kelapa atau Menteng, kemudian dilanjuta sholat tarawih bersama. Sungguh suatu kenangan rohani yang manis. Pendeknya label Jasmine adalah perempuan muslimah sejati. 

Sekarang kamu taukan kenapa aku sesak nafas dan berkali kali batuk2?

Kenapa tiba-tiba Jasmine bisa dengan santai memutuskan untuk mempelajari ajaran lain. Katanya "Sammy tidak pernah memaksaku. Tapi Sammy memang mengajak aku mengikuti kebaktian Minggu. Entah kenapa, emosiku bisa terbawa sewaktu mendengarkan khotbah disana. Merasuk kedalam jiwaku.  Aku bisa menangis tersedu-sedu mendengarkan khotbah mereka. Aku merasa doa-doa itu mengisi jiwaku yang sedang galau, seolah memberikan aku kekuatan. Semua unek-unek yang menyesaki hatiku aku keluarkan. Sepulang dari sana aku merasa lega dan segala nya menjadi ringan. Yang aneh aku selalu rindu hari Minggu" 

Aku merinding membaca messagenya. "My God, what happened?" "Apakah ini jalan yang engkau berikan kepada Jasmine?" aku bingung se bingung bingungnya. 

Aku memang tidak fanatik tapi aku tidak pernah terfikirkan untuk mempelajari ajaran lain. Simple, karena aku adalah seorang muslim. Rasanya tidak akan terjadi ever! aku berniat mempelajari ajaran lain atau berfikir setitik pun untuk berpindah keyakinan. Apapun yang terjadi dalam hidupku. 

Kenapa Jasmine bisa? Aku tidak berhak melarang dia. Agama adalah sesuatu yang sangat personal dan individu. Aku katakan pada Jasmine. Silahkan untuk mempelajari. Apakah ada larangan? Tentunya ada  larangan, aku yakin itu. Tapi aku tidak membahas itu. 

Keyakinan atau agama adalah sesuatu yang kita percaya mampu mengisi kekosongan jiwa dengan sesuatu yang tidak bisa kita gambarka dengan kata-kata, sulit untuk dilukiskan. Ada kekuatan yang kita rasakan diluar kekuatan manusia. Kalau hati nurani kita memanggil. merasakan kekuatannya merasuk kedalam, menemukan apa yang selama ini kita cari, dan memberikan jawaban inilah yang paling tepat memberi petunjuk kepada ku dalam menjalani kehidupan ini. Mungkin Jasmine atau siapapun patut untuk mempertimbangkan lebih jauh. 

Tapi apakah proses ini yang dialami oleh Jasmine? Bahwa alasan diatas adalah alasannya? Who knows? Yang kita tau, Sammy bukan lelaki muslim. Untuk menikah di negara ini harus beragama sama. Yang paling jelas, Jasmine terbutakan oleh cintanya kepada Sammy. Seandainya Sammy ingin dia melompat dari menara BNI, aku yakin Jasmine akan melakukannya dengan senang hati. 

Aku tidak sanggup membayangkan bahwa Sammy adalah alasan Jasmine untuk mempertaruhkan keyakinannya sebagai seorang muslim. Aku melihat apa yang Jasmine lakukan terhadap Sammy dan istrinya adalah sesuatu yang salah. Berdosa katanya. Terlebih lagi aku merasa malu karena hal itu  sungguh merendahkan harga dirinya sebagai perempuan. 

Kemudian kalau benar Jasmine berganti keyakinan. Aku hanya bisa mendoakan bahwa Alloh mengampuni dia. Memberikan dia yang terbaik. Sebagai seorang muslim aku percaya Alloh itu satu. Tapi sebagai seorang manusia yang hidup didunia dengan berbagai ajaran, aku tetap yakin, Alloh, Tuhan, Sang Hyang Widi, adalah Satu. Secara logikaku aku meyakini bahwa impossible Tuhan itu ada lima atau lebih dengan Tuhan yang berbeda setiap ajarannya. 

Hanya... 

Rasanya mengerikan membayangkan seseorang bisa dengan mudahnya memanipulasi agama untuk kepentingan diri sendiri. Aku berdoa Jasmine bukan salah satu umatNYA yang seperti itu.  

After all kita adalah manusia biasa. Penilaian dan pandangan kita tentang ajaranNYA terkadang di kaburkan oleh manusia juga. Aku percaya Alloh punya nilai sendiri yang kita tidak pernah tahu.

April, 2013






No comments:

Post a Comment

About Me

My photo
I am ME In all the world there is No one else exactly like me There are persons who have Parts like me, but no one who Adds me up exactly like me Therefore, everything that comes out of me is authentically MINE because I alone chose it “Virginia Satir”