Kenapa kamu lepas pegangan tanganmu sewaktu kita menyebrang?
Kamu takut orang menduga yang tidak-tidak mengenai kita?
Hahaha, kemungkinan itu besar sekali memang, tapi kenapa kita harus khawatir, kita memang tidak punya sesuatu yang perlu disembunyikan bukan? Kita hanya teman biasa.
Atau mungkin memang ada sesuatu?
Mungkin. Buat aku.
Sungguh, kalau aku tidak ingat bahwa kamu adalah teman dekatku mungkin aku sudah berterus terang sama kamu bahwa aku suka sama kamu. Biar kamu mengerti. Ah tapi aku merasa bahwa kamu bisa merasakan bahwa sentuhanku bukanlan sentuhan seorang teman. Aku suka menyentuh kamu karena aku suka. Terjadi begitu saja. Karena begitulah aku. Aku suka menyentuh seseorang yang aku suka. Mencium kepalanya. Memijatnya. Atau mencium bibirnya. Yang tentunya itu tidak akan pernah terjadi pada kamu. Karena kamu adalah seorang laki-laki yang tidak bebas lagi.
Rasanya senang. Kalau kita bisa saling bersentuhan walau cuma sekejap. Aku bisa merasakan kehangatannya, seolah ada aliran listrik kecil yang mengalir dari jemarimu. Mudah-mudahan hanya aku saja yang merasakannya. Karena aku lah yang suka kamu. Mudah-mudahan kamu tidak merasakan hal yang sama ketika aku menyentuh kamu. Karena kamu menganggap aku teman (biasa). Hahaha... aku takut karena perasaan ku bukan seperti kepada teman (biasa).
Kalau kamu tidak sengaja membimbingku dengan menyentuh pinggang ku. Aku suka sekali. Dan aku mau kamu memegang lebih lama. Kalau mau bicara jujur aku mau kamu lebih merapatkan badanku. Pasti sensasional. Dan pasti aku akan bisa mencium mu. Tapi aku jamin itu tidak akan terjadi. Karena aku ingin sentuhan kita adalah milik kita. Kehangatan nya adalah kehangatan rahasia milik kita. Didalam diam. Dan yang jelas aku tidak mau kamu tahu. Karena aku tidak mau menghancurkan kehangatan dalam diam yang menyenangkan milik aku dan kamu.
Biarlah rasa itu menjadi milik ku saja.
Jangan juga menjadi milik kamu.
Karena aku tidak mau mengganggu hidupmu yang indah.
No comments:
Post a Comment